Tuesday, February 21, 2012

Harta intelek



Harta intelek (bahasa Inggerisintellectual property atau IP) dalam bidang undang-undang merujuk kepada hasil kreativiti manusia yang merangkumi pelbagai perkara seperti karya muzik, sastera dan seni; rekacipta; dan simbol, nama, imej dan reka bentuk yang digunakan dalam perniagaan termasuk hak cipta, cap dagangan, paten dan hak-hak lain yang berkaitan. Di bawah undang-undang harta intelek, pemegang salah satu dari harta-harta yang bersifat abstrak ini mempunyai hak-hak eksklusif tertentu untuk harta intelek yang mereka cipta.
Pembangunan harta intelek di dalam sesebuah negara akan meningkatkan tahap inovasi, ekonomi dan menganjaknya ke sebuah negara berasaskan ekonomi pengetahuan. Kekuatan undang-undang harta intelek dalam sesebuah negara juga dikenal pasti sebagai faktor penting yang mempengaruhi pelaburan dari luar terutamanya untuk bidang perniagaan yang berasaskan pengetahuan.
Hari Harta Intelek Sedunia disambut pada 26 April setiap tahun untuk meningkatkan kesedaran masyarakat awam tentang apa itu harta intelek dan bagaimana ia menggalak bukan saja perkembangan muzik, kesenian dan hiburan tetapi juga inovasi produk dan teknologi.

Isi kandungan

  [sorokkan

[sunting]Harta intelek di Malaysia

Di Malaysia, harta intelek yang dilindungi di bawah undang-undang adalah patenhakciptacap daganganrekabentuk perindustrianpetunjuk geografi dan reka bentuk susun atur litar bersepadu. Varieti tumbuhan adalah komponen harta intelek dan ianya ditadbir oleh Kementerian Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia. Antara undang-undang yang melindungi harta intelek adalah:
  1. Akta Cap Dagangan 1976
  2. Akta Paten 1983
  3. Akta Hakcipta 1987
  4. Akta Rekabentuk Ciptaan Industri 1996
Mengikut laporan agensi antarabangsa Pertubuhan Harta Intelek Sedunia (WIPO) mengenai perkembangan paten di Asia, ChinaKorea Selatan dan Jepun adalah negara yang berada di tempat 10 teratas sebagai negara yang paling banyak menfailkan paten. Untuk negara seperti Malaysia, terdapat penambahan 70% jumlah paten yang difailkan pada peringkat antarabangsa iaitu dari 60 ke 103 pada tahun 2007[1].

Sunday, February 19, 2012

Penulis Blog Perlu Ada Kod Etika - Dr. Mahathir




KUALA LUMPUR 28 Julai – Setiap penulis melalui media alternatif iaitu blog di negara ini perlu mempunyai kod etika bagi memastikan hasil tulisan mereka adalah berasaskan pada fakta dan kebenaran.

Bekas Perdana Menteri, Tun Dr. Mahathir Mohamad berkata, kod etika itu juga merupakan peraturan asas untuk mendisiplin diri setiap penulis blog.

"Kalau tidak ada kod etika, penulis blog akan menulis apa sahaja yang disukai tanpa menghiraukan sama ada ia berasaskan fakta atau tidak.

"Penulis blog seharusnya memainkan peranan membentuk minda masyarakat bukan sahaja di negara ini malah di seluruh dunia melalui hasil penulisan yang tepat dan berkuliti.

"Oleh itu, kod etika diperlukan sebagai peraturan dalam diri (penulis blog) supaya menulis berasaskan kepada fakta dan kebenaran bukannya sekadar sesesuka hati," katanya.

Beliau berkata demikian ketika menyampaikan ucaptama pada Persidangan Media Sosial dan Blogger 2010 di Hotel Berjaya Times Square di sini hari ini.

Dr. Mahathir berkata, blog merupakan antara medium terbaik untuk menyalurkan maklumat kepada seluruh masyarakat di negara ini. - Utusan


Sumber http://www.zuarxpdc.com/2010/07/penulis-blog-perlu-ada-kod-etika-dr.html#ixzz1msjnMxL3

10 ETIKA BERKOMPUTER

Dari waktu kewaktu penggunaan komputer dan internet terus meningkat saat ini di perkirakan sudah 150 juta orang diseluruh dunia yang menggunakan fasilitas internet dan diperkirakan pertumbuhan internet mencapai 10 % per bulan. Tujuan dan perilakunya pun memang berbeda. Umumnya orang dewasa menggunakan internet sebagai bagian dari pekerjaan dan untuk mendapatkan informasi, sedangkan anak-anak mengakses internet untuk kebutuhan hiburan seperti game, music, berkenalan dengan orang lain, mencari gambar, lyrics lagu, menulis email, dan lain-lain.Dengan banyaknya pengguna internet ini maka dapat dipastikan selalu ada sisi positif dan negatifnya. Cyberbullying ( pelecehan atau perilaku mengganggu didunia cyber ) adalah salah satu dampak negatif yang sering terjadi dan dari perilaku ini disurvey telah banyak mengganggu mental anak-anak remaja. Maka dari itu kita harus belajar bagaimana untuk mempunyai etika yang baik dalam berkomputer . Berikut ini sepuluh etika berkomputer, seandainya diterapkan oleh remaja dan profesional IT pasti dampak negatif dari penggunaan internet akan berkurang dan tingkat keamanan dan kenyamanan dalam mengakses dan menggunakan komputer maupun internet akan menjadi lebih menyenangkan.
10 Etika dalam Berkomputer
1. Jangan menggunakan komputer untuk merugikan orang lain
Dalam menggunakan komputer kita tidak boleh merugikan orang lain, misalnya menggunakan komputer untuk membobol sebuah bank, menggunakan komputer untuk membuat virus,menggunakan komputer untuk merusak sistem keamanan seseorang.
2. Jangan melanggar atau mengganggu hak atau karya komputer orang lain
Bagi pengguna komputer,diharapkan jangan mengganggu dan menggunakan komputer untuk mengganggu hak-hak orang lain,seperti melakukan pembajakan terhadap karya orang lain,meginstal sebuah program yang tidak legal.
3. Jangan memata-matai file-file yang bukan haknya
Memata-matai,mengintai dan mengambil data milik orang lain yang bukan haknya,sebaiknya hal tersebut tidak dilakukan oleh penggun komputer karna sangat merugikan orang lain dan kegiatan ini biasa dilakukan oleh para Cracker dan Hacker yang tidak bertanggung jawab.
4. Jangan menggunakan komputer untuk mencuri
Ini biasa digunakan oleh perampok-perampok dan pencuri yang biasa menggunakan komputer untuk membobol sistem keamanan sebuah bank,dan digunakan oleh para teroris untuk mencari dana dengan membobol identitas pribadi targetnya.
5. Jangan menggunakan komputer untuk memberikan kesaksian palsu
Menggunakan komputer untuk menyebarkan berita-berita palsu dan berkebalikan dengan fakta,serta mengumbar informasi tentang seseorang yang semuanya berupa kebohongan,dan cenderung kepada pelanggaran hukum yaitu merusak nama baik seseorang.
6. Jangan menduplikasi atau menggunakan software tanpa membayar
Ini yang biasa dilakukan masyarakat awam yang biasanya dengan tampang tidak berdosa menduplikasi software atau data seseorang tanpa mencantumkan sumber yang dia ambil
7. Jangan menggunakan sumberdaya komputer orang lain tanpa sepengetahuan yang bersangkutan
Apabila kita ingin membuka computer orang lain,kita diharapkan meminta izin dari empunya terlebih dahulu.
8. Jangan mencuri kekayaan intelektual orang lain
Ini seperti menduplikatkan sebuah software lalu memperbanyaknya dan kemudian di komersialkan
9. Pertimbangkan konsekuensi dari program yang dibuat atau sistem komputer yang dirancang
Dalam membuat sebuah program hendaknya kita menilai sisi positif dan negatifnya,apabila program yang kita buat lebih banyak dampak buruknya lebih baik kita menghentikan membuat program itu.
10. Selalu mempertimbangkan dan menaruh respek terhadap sesama saat menggunakan komputer
Dalam menggunakan komputer kita harus mempertimbangkan setiap sisi baik buruknya,jangan sampai kita merugikan pihak lain.
Apabila setiap pengguna komputer maupun internet, menerapkan 10 etika dalam berkomputer dalam menggunakan komputer ataupun internet, bisa dipastikan keamanan dan kenyamanan bagi user maupun pengguna komputer atau internet bisa lebih menyenangkan.
Adapun Kode Etik sebagai seorang Hacker :
1. Mampu mengakses komputer tak terbatas dan totalitas.
2. Semua informasi haruslah FREE.
3. Tidak percaya pada otoritas, artinya memperluas desentralisasi.
4. Tidak memakai identitas palsu, seperti nama samaran yang konyol, umur, posisi, dll.
5. Mampu membuat seni keindahan dalam komputer.
6. Komputer dapat mengubah hidup menjadi lebih baik.
7. Pekerjaan yang di lakukan semata-mata demi kebenaran informasi yang harus disebar luaskan.
8. Memegang teguh komitmen tidak membela dominasi ekonomi industri software tertentu.
9. Hacking adalah senjata mayoritas dalam perang melawan pelanggaran batas teknologi komputer.
10. Baik Hacking maupun Phreaking adalah satu-satunya jalan lain untuk menyebarkan informasi pada massa agar tak gagap dalam komputer.

komputer

Komputer merupakan mesin boleh atur cara yang direka untuk membaca dan melaksanakan urutan sesebuah senarai arahan yang membuatkan ia melakukan operasi aritmetik dan logik berdasarkan angka binari. Pada asasnya, komputer terdiri dari ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang untuk peyimpanan data; dan unit pemprosesan pusat yang berfungsi sebagai unit kawalan serta mengandungi unit logik aritmetik. Aksesori (contohnya papan kekunci, tetikus atau kad grafik) boleh dihubungkan supaya komputer dapat menerima input luar dan memaparkan output.
Unit pemproses komputer melaksanakan siri arahan yang membuatkan ia membaca, memanipulasi dan kemudian menyimpan data. Ujian dan arahan loncat membenarkannya untuk bergerak di dalam ruang program dan oleh itu melaksanakan arahan berlainan sebagai fungsi dari kedudukan semasa dari mesin itu atau persekitarannya.
Komputer boleh juga bertindak balas terhadap sampukan yang membuatkan ia melaksanakan set arahan tertentu dan kemudian kembali meneruskan apa yang ia sedang buat sebelum sampukan.
Komputer elektronik pertama telah dibangunkan pada pertengahan abad ke-20 (1940-1945). Dengan saiz seumpama sebuah bilik besar, ia memerlukan kuasa yang banyak seumpama beberapa ratus komputer peribadi (PC) moden.[1]
Komputer moden yang berasaskan litar bersepadu adalah berjuta, malah berbilion kali lebih berupaya berbanding komputer-komputer terawal, dan memerlukan ruang yang kecil sahaja.[2] Komputer ringkas adalah cukup kecil untuk dimuatkan dalam peranti mudah alih, dan komputer mudah alih boleh dikuasakan dengan bateri kecil. Komputer peribadi dalam berbagai reka bentuk adalah lambang Era Maklumat dan apa yang kebanyakan orang anggap sebagai "komputer". Pun begitu, komputer terbenam yang didapati dalam pelbagai alat, daripada pemain MP3 sehinggalah jet pejuang dan daripada permainan sehinggalah robot industri adalah yang paling banyak.

Computer Ethics

Ethics is a set of moral principles that govern the behavior of a group or individual. Therefore, computer ethics is set of moral principles that regulate the use of computers. Some common issues of computer ethics include intellectual property rights (such as copyrighted electronic content), privacy concerns, and how computers affect society.
For example, while it is easy to duplicate copyrighted electronic (or digital) content, computer ethics would suggest that it is wrong to do so without the author's approval. And while it may be possible to access someone's personal information on a computer system, computer ethics would advise that such an action is unethical.
As technology advances, computers continue to have a greater impact on society. Therefore, computer ethics promotes the discussion of how much influence computers should have in areas such as artificial intelligence and human communication. As the world of computers evolves, computer ethics continues to create ethical standards that address new issues raised by new technologies.